Pengurus KKTKQ Kecamatan Sukajadi

Kepengurusan KKTKQ Kecamatan Sukajadi Kota Bandung Periode 2010 - 2014

Semarak Kartini 2012

Dalam rangka memperingati perjuangan para pahlawan wanita Indonesia KKTKQ Kecamatan Sukajadi akan mengadakan kegiatan Semarak Kartini 2012 TKQ dan TPQ se-Kecamatan Sukajadi

Nikah Massal Gratis 2012

Panitia Semarak Kartini 2012 bekerjasama dengan KUA Kecamatan Sukajadi akan mengadakan Nikah Massal Gratis 2012

Tentang Taman Kanak - kanak Al Qur'an

Apakah Taman-Kanak Quran itu? Apakah ada persamaan dengan Taman Kanak-Kanak (umum) dan atau PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini)? Berikut ini adalah artikel yang menjelaskan apa dan bagaimana TKQ itu.

Semarak Kartini 2011

Dalam rangka memperingati hari Kartini tahun 2011, KKTKQ Kecamatan Sukajadi telah sukses mengadakan kegiatan Semarak Kartini 2011

THE BEAUTIFUL QURAN RECITAL















Keutamaan Mempelajari dan Mengajarkan Al Qur’an

Oleh: K.H. Abdul Hasib Hasan

Kemuliaan suatu ilmu terkait pada apa yang dipelajari dan diajarkan. Dan Alqur-an adalah firman Allah yang sangat mulia, yang berasal dari Allah Yang maha mulia. Karena itu mempelajari dan mengajarkan alqur-an adalah perbuatan yang sangat mulia.

Bahkan orang yang mempelajari alqur-an dan mengajarkan alqur-an adalah orang yang paling baik. Rosulullah saw bersabda: “orang yang paling baik di antara kamu adalah orang yang mempelajari alqur-an dan mengajarkannya” hadis riwayat imam Bukhori. Juga dalam hadis riwayat Bukhori Rosulullah bersabda: “sesungguhnya orang yang paling afdol di antara kamu adalah orang yang mempelajari dan mengajarkan alqur-an”.

Riwayat pertama menyebutkan orang yang paling baik, dan riwayat kedua orang yang paling afdol. Begitulah memang hakikatnya, bahwa orang yang mempelajari alqur-an dan mengajarkannya adalah orang yang paling baik dan afdol.

Namun yang perlu kita cermati dalam hadis ini bahwa predikat menjadi orang yang terbaik dan paling afdol manakala dua aktifitas ini kita lakukan kedua-duanya. Mempelajari dan mengajarkan alquran. Kalau kita mempelajarinya saja sangat baik, tapi kita belum menjadi orang yang terbaik. Begitu juga kalau kita mengajarkannya saja sangat baik, tapi kita belum menjadi orang yang terbaik. Kita baru akan menjadi orang yang terbaik dan paling utama manakala kita mempelajari alqur-an dan mengajarkannya kepada orang lain.

Kemuliaan suatu ilmu terkait pada apa yang dipelajari dan diajarkan. Dan Alqur-an adalah firman Allah yang sangat mulia, yang berasal dari Allah Yang maha mulia. Karena itu mempelajari dan mengajarkan alqur-an adalah perbuatan yang sangat mulia.Bahkan orang yang mempelajari alqur-an dan mengajarkan alqur-an adalah orang yang paling baik. Rosulullah saw bersabda: “orang yang paling baik di antara kamu adalah orang yang mempelajari alqur-an dan mengajarkannya” hadis riwayat imam Bukhori. Juga dalam hadis riwayat Bukhori Rosulullah bersabda: “sesungguhnya orang yang paling afdol di antara kamu adalah orang yang mempelajari dan mengajarkan alqur-an”.Riwayat pertama menyebutkan orang yang paling baik, dan riwayat kedua orang yang paling afdol. Begitulah memang hakikatnya, bahwa orang yang mempelajari alqur-an dan mengajarkannya adalah orang yang paling baik dan afdol.Namun yang perlu kita cermati dalam hadis ini bahwa predikat menjadi orang yang terbaik dan paling afdol manakala dua aktifitas ini kita lakukan kedua-duanya. Mempelajari dan mengajarkan alquran. Kalau kita mempelajarinya saja sangat baik, tapi kita belum menjadi orang yang terbaik. Begitu juga kalau kita mengajarkannya saja sangat baik, tapi kita belum menjadi orang yang terbaik. Kita baru akan menjadi orang yang terbaik dan paling utama manakala kita mempelajari alqur-an dan mengajarkannya kepada orang lain.

sumber:
http://elfath.eksplore.com

Karakter Pendidikan Akhlak dalam Pendidikan Islam

Kecanggihan teknologi semakin hari semakin melaju pesat. Dalam zaman globalisasi seperti sekarang ini, tidak heran jika gerak laju ilmu pengetahuan semakin pesat. Berbagai informasi dapat dengan mudah kita akses. Jaman bergerak adalah sebutan yang tepat mengenai hal ini, karena arus informasi terus bergerak mengiringi laju perputaran bumi.

Salah satu bukti bahwa kecanggihan teknologi semakin pesat adalah dengan adanya dunia hiburan yang kian banyak dan marak menjamur. Di Yogyakarta saja, setiap jalan protokol dapat dengan mudah dijumpai game online dan tempat-tempat itu pun ramai dikunjungi. Menurut Dhimam Abror Dj., globalisasi memang membawa banyak keuntungan, salah satunya dalam dunia hiburan. Namun sebenarnya globalisasi memendam persoalan yang kompleks, bahkan lebih kompleks daripada persoalan IMF.

Meskipun kemajuan teknologi membuat kemajuan dalam berbagai bidang dan salah satunya dalam bidang informasi, ternyata juga membawa dampak negatif dalam perkembangan akhlak. Tentunya hal ini tidak lepas dari era keterbukaan yang akomodatif terhadap akulturasi budaya sehingga masyarakat sulit menyaring budaya luar yang begitu cepat menjajah. Dan tanpa disadari akulturasi budaya ini memberikan akibat yang sangat mengerikan berupa dekadensi moral.

Melihat realita seperti itu, maka pendidikan seharusnya lebih serius menanggapi hal tersebut. Sejarah telah memperlihatkan bahwa pendidikan Islam tidak menolak Iptek karena pada prakteknya pendidikan Islam akan selalu bersentuhan dengan lingkungan sekitar. Dalam situasi seperti sekarang ini, dimana dekadensi moral terjadi di mana-mana, maka disamping penanganan yang berdasarkan logika, juga harus dilakukan penanganan secara arif yaitu dengan pendekatan norma etika dan moral keagamaan.

Zakiyah Darajat menjelaskan, hendaknya pendidikan diberikan dalam jangkauan anak yaitu pendidikan yang bersifat nyata dan konkret yang dapat dilakukan dengan pembiasaan dalam sikap keseharian. Dengan pembiasaan akan timbul sebuah kata hati yang nantinya akan menjadi kontrol bagi setiap perbuatannya. Dengan demikian pendidikan tentang norma etika dan moral keagamaan akan sangat tepat jika diberikan sejak masa kanak-kanak.

Untuk itu, ada beberapa karakter metode dalam pendidikan Islam yang harus diperhatikan.

Pertama, mempermudah. Pada dasarnya metode pendidikan yang digunakan oleh pendidik adalah menggunakan suatu cara yang memberikan kemudahan bagi peserta didik untuk menghayati dan mengamalkan ilmu pengetahuan, keterampilan, dan sekaligus mengidentifikasi dirinya dengan nilai-nilai yang terdapat dalam ilmu pengetahuan dan dan keterampilan tersebut.

Kedua, berkesinambungan. Berkesinambungan dijadikan sebagai salah satu prinsip metode pendidikan Islam karena dengan sesuatu yang berkesinambungan maka akan terjadi suatu proses yang sistematis. Karena Pendidikan Islam adalah sebuah proses yang akan berlangsung secara terus-menerus. Metode pendidikan yang digunakan pada masa lalu tidak hanya ditinggalkan begitu saja. Namun ia dijadikan sebagai landasan dan pijakan pada waktu sekarang yang sedang digunakan, sementara metode sekarang yang sedang digunakan menjadi dasar perencanaan bagi metode berikutnya dan demikian seterusnya.

Ketiga, fleksibel dan dinamis. Metode pendidikan Islam haruslah digunakan dengan prinsip fleksibel dan dinamis. Karena dengan kefleksibelan dan kedinamisan tersebut pemakaian suatu metode tidak akan dirasa monoton dengan hanya menggunakan satu metode saja. Pendidik bisa lebih mengembangkan variasinya dalam mendidik. Karena dengan prinsip ini diharapkan akan muncul metode-metode baru hasil kreatif dari pendidik-pendidik Islam.




Sumber: 
http://www.ditpdpontren.com/index.php?option=com_content&view=article&id=172:karakter-pendidikan-akhlak-dalam-pendidikan-islam&catid=35:wacana&Itemid=37